Search

21/12/10

Pentingkah DPR studi banding keluar Negeri

            Baru-baru ini publik mulai tidak percaya lagi dengan tugas para anggota DPR yang sedang bertugas . Seperti  terkabar dimedia masa sekarang ini, kegiatan studi banding  yang dilakukan anggota DPR komisi IV dan X keluar negeri yang menghabiskan dana sekitar 3,7 Miliar dalam kunjungan ke lima Negara selama  3 minggu memang rencana studi banding anggota komisi IV dan X DPR RI keluar negeri pada september hingga oktober ini banyak menuai kritik. Studi banding yang akan dilakukan ke lima negara sedikitnya akan menelan anggaran hingga Rp 3,7 Miliar, selama 3 minggu kedepan " kata kordinator FITRA Uchok Sky Khadafi, dalam siaran pers, selasa (14/9/2010). tujuan kunjungan komisi IV ke belanda dan Norwegia adalah berkaitan dengan studi banding pertanian dalam rangka  RUU Hortikulkura . Sementara itu tujuan kunjungan komisi X ke 3 negara, Afrika Selatan, Korea Selatan dan Jepang untuk melakukan studi banding yang berkaitan dengan Pramuka.
            Sebetulnya staf ahli anggota DPR telah menyelesaikan DIM (Daftar Inventaris Masalah) baik DIM untuk RUU Pramuka maupun DIM RUU Hortikulkura. Jadi kunjungan keluar negeri anggota DPR tidak diperlukan lagi, Karena DIM sudah diselesaikan semua tinggal dibahas bersama anggota DPR. lalu untuk apa harus melakukan studi banding keluar negeri dengan mengeluarkan anggaran yang begitu banyak lagi sedangan banyak sektor didalam negeri ini masih membutuhkan anggaran agar bisa pulih setelah banyak mengalami bencana yang baru saja terjadi. di Mentawai puluhan bahkan jutaan korban masih membutuhkan bantuan untuk mengembalikan perekonomian setelah seluruh tempat itu diterjang ombak besar dan di Jogyakarta puluhan peternak membutuhkan beribu-ribu sapi yang telah meninggal dan tempat tinggal setelah hancur diterjang oleh bencana gunung Merapi.
            Menurut data yang dimiliki Seknas FITRA, pengeluaran anggota dewan keluar negeri tersebut mengehabiskan dana yang lumayan banyak. Rinciannya studi banding ke Belanda menghabiskan Rp 766.102.400, sedangkan ke Norwegia Rp 877.054.400, ke Afika Selatam Rp 795.064.000, ke Jepang Rp 640.504.000 dan Korsel Rp 611.662.000. Data tersebut dari RKA/KL (Rencana Kerja Anggaran/ Kementrian/Lembaga) DPR tahun 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar